Hari Ini, Tepat Enam Tahun Lalu Erupsi Gunung Kelud...
arayanaNews, Kediri, Jawa Timur, 13 Februari 2020 - Tak terasa hari ini, Kamis, 13 Februari 2020, tepat enam tahun telah berlalu peristiwa erupsi gunung Kelud terjadi.
Setahun yang lalu saya sudah menuliskan sebuah artikel untuk mengenang lima tahun erupsi gunung Kelud yang terjadi pada hari Kamis malam, 13 Februari 2014 silam. Namun hari ini saya terusik untuk kembali mengisahkannya kembali lantaran banyaknya kenangan yang kami sekeluarga rasakan langsung kala itu.
Malam itu antara pukul 22.55 sampai dengan pukul 23. 23 WIB terjadi tiga letusan awal, tak lama setelah itu, lebih kurang pukul 23.30 WIB terjadilah letusan besar yang menggelegar, beberapa saat kemudian hujan abu vulkanik bercampur pasir mulai turun di Kota Kediri dan sekitarnya, dan terus menyebar hingga ke berbagai kota dan daerah lainnya yang berjarak sangat jauh.
Suara gemuruh nan menggelegar dengan iringan dentuman serta kilatan terdengar begitu jelas di Kota Kediri yang berjarak sejauh kurang lebih 25 kilometer dari gunung Kelud.
Hanya dalam rentang waktu singkat, Kota Tahu, demikian Kota Kediri dijuluki, telah dipenuhi timbunan abu vulkanik dan pasir. Sebagian besar ruas jalan seakan langsung menjelma menjadi padang pasir dengan timbunan pasir mencapai setebal hingga 15 centimeter.
Beberapa jam kemudian, pagi buta, Jumat 14 Februari 2014, sebagian warga Kota nampak keluar dari rumah mereka guna menyaksikan fonemena alam yang terjadi ketika itu. Mereka menyaksikan abu vulkanik bercampur pasir yang kala itu tak henti turun memenuhi kota Kediri.
Ketika pagi hari mulai tiba, tak seperti biasanya, sang surya tak kunjung memancarkan sinarnya lantaran tertutup abu vulkanik. Dimana-mana yang terlihat mendominasi adalah abu vulkanik bercampur pasir yang menutupi atap rumah, jalanan dan pepohonan di Kota Tahu tersebut. Jarak pandang menjadi sangat pendek karena debu. Hari itu aktivitas warga tiba-tiba terhenti sejenak.
Hampir semua media dan stasiun televisi memberitakan erupsi gunung Kelud yang berada di Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu. Di kabarkan gunung berketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut tersebut menyemburkan material setinggi hingga 17 kilometer.
Di beritakan pula bila hujan abu akibat dampak letusan Gunung Kelud tidak hanya dirasakan oleh warga Kota Kediri, akan tetapi juga menerpa hingga sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang berjarak lebih dari 200km dari gunung Kelud. Beberapa berita menyebutkan, warga di sejumlah kota dan daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jawa Barat, merasakan langsung terpaan hujan abu tersebut.
Beberapa bandar udara terpaksa harus ditutup untuk sementara waktu yang mengakibatkan ratusan jadwal penerbangan yang semestinya datang dan pergi harus dibatalkan. Sekolah-sekolah serta kantor-kantor juga terpaksa diliburkan untuk sementara waktu.
Sebagian ruas jalan di Kota Kediri sulit dilalui oleh pengendara roda dua lantaran tebalnya debu dan pasir yang menutupi jalan.
Hari-hari berikutnya, warga disibukkan dengan membersihkan tempat tinggal mereka, lingkungan, jalanan serta seluruh sudut-sudut Kota dari debu dan pasir, diperlukan waktu yang tidak sebentar hingga semuanya tuntas dan pulih seperti sedia kala.
Baca juga: Mengenang Kubah Lava Gunung Kelud
Demikian sekelumit kisah mengenang enam tahun erupsi gunung Kelud...
Salah satu dampak erupsi gunung Kelud tahun 2014 |
Malam itu antara pukul 22.55 sampai dengan pukul 23. 23 WIB terjadi tiga letusan awal, tak lama setelah itu, lebih kurang pukul 23.30 WIB terjadilah letusan besar yang menggelegar, beberapa saat kemudian hujan abu vulkanik bercampur pasir mulai turun di Kota Kediri dan sekitarnya, dan terus menyebar hingga ke berbagai kota dan daerah lainnya yang berjarak sangat jauh.
Suara gemuruh nan menggelegar dengan iringan dentuman serta kilatan terdengar begitu jelas di Kota Kediri yang berjarak sejauh kurang lebih 25 kilometer dari gunung Kelud.
Hanya dalam rentang waktu singkat, Kota Tahu, demikian Kota Kediri dijuluki, telah dipenuhi timbunan abu vulkanik dan pasir. Sebagian besar ruas jalan seakan langsung menjelma menjadi padang pasir dengan timbunan pasir mencapai setebal hingga 15 centimeter.
Beberapa jam kemudian, pagi buta, Jumat 14 Februari 2014, sebagian warga Kota nampak keluar dari rumah mereka guna menyaksikan fonemena alam yang terjadi ketika itu. Mereka menyaksikan abu vulkanik bercampur pasir yang kala itu tak henti turun memenuhi kota Kediri.
Ketika pagi hari mulai tiba, tak seperti biasanya, sang surya tak kunjung memancarkan sinarnya lantaran tertutup abu vulkanik. Dimana-mana yang terlihat mendominasi adalah abu vulkanik bercampur pasir yang menutupi atap rumah, jalanan dan pepohonan di Kota Tahu tersebut. Jarak pandang menjadi sangat pendek karena debu. Hari itu aktivitas warga tiba-tiba terhenti sejenak.
Hampir semua media dan stasiun televisi memberitakan erupsi gunung Kelud yang berada di Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu. Di kabarkan gunung berketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut tersebut menyemburkan material setinggi hingga 17 kilometer.
Di beritakan pula bila hujan abu akibat dampak letusan Gunung Kelud tidak hanya dirasakan oleh warga Kota Kediri, akan tetapi juga menerpa hingga sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang berjarak lebih dari 200km dari gunung Kelud. Beberapa berita menyebutkan, warga di sejumlah kota dan daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jawa Barat, merasakan langsung terpaan hujan abu tersebut.
Beberapa bandar udara terpaksa harus ditutup untuk sementara waktu yang mengakibatkan ratusan jadwal penerbangan yang semestinya datang dan pergi harus dibatalkan. Sekolah-sekolah serta kantor-kantor juga terpaksa diliburkan untuk sementara waktu.
Sebagian ruas jalan di Kota Kediri sulit dilalui oleh pengendara roda dua lantaran tebalnya debu dan pasir yang menutupi jalan.
Baca juga: Mengenang Kubah Lava Gunung Kelud
Demikian sekelumit kisah mengenang enam tahun erupsi gunung Kelud...