Aldila Sutjiadi Salah Satu Srikandi Tenis Indonesia Yang Pernah Berprestasi di Grand Slam Australia Terbuka
arayanaNews, Kediri, Jawa Timur, 2 Februari 2020 - Ditengah hingar bingar euforia keberhasilan Priska Madelyn Nugroho yang mengukir prestasi gemilang dengan merengkuh gelar juara nomor ganda putri turnamen tenis Grand Slam Australia Terbuka yunior 2020, mengingatkan kita pada beberapa petenis Indonesia lainnya yang juga pernah menorehkan prestasi membanggakan di kejuaraan tersebut. Salah satunya adalah Aldila Sutjiadi.
Anggota tim nasional tenis Indonesia yang berjasa mempersembahkan medali emas di Asian Games dan SEA Games tersebut sukses memijakkan kaki ke babak empat besar salah satu turnamen paling akbar sejagad ini. Dila, demikian Aldila Sutjiadi kerap dipanggil, delapan tahun silam tampil di babak semifinal nomor ganda putri Grand Slam Australia Terbuka yunior 2012. Saat itu Dila berpsangan dengan Rutuja Bhosale dari India.
"Ketika hendak tampil di Australia Terbuka yunior tahun 2012, saya sempat kesulitan mencari pasangan ganda karena kebanyakan sudah punya patner, saat itu saya baru mendapat patner sekitar 2-3 hari sebelum turnamen tersebut digelar." ujar Aldila Sutjiadi kepada arayanaNews, (31/01).
Dila merendah dengan mengutarakan bahwa di kejuaraan tenis bertitel "Australian Open Junior Championships" tahun 2012 itu dirinya dan Rutuja mendapatkan undian drawing yang mudah, padahal di babak delapan besar mereka berhasil mendepak Jelena Ostapenko dari Latvia yang bertandem dengan petenis Rumania, Irina Maria Bara.
Seperti kita ketahui bersama, Jelena Ostapenko beberapa tahun setelah itu atau tepatnya pada tahun 2017 berhasil menjadi kampiun tunggal putri turnamen Grand Slam Prancis Terbuka atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan Roland Garros. Sementara Irina Maria Bara juga tak kalah bagus prestasinya, terakhir petenis kelahiran 18 Maret 1995 itu masuk ke babak utama nomor ganda putri Australia Terbuka tahun ini.
"Tetapi untungnya kami mendapat draw yang lumayan baik dan bisa memanfaatkan kesempatan itu." kata Dila.
Bagi Dila, gelaran Australia Terbuka yunior 2012 merupakan salah satu turnamen Grand Slam paling berkesan baginya lantaran dirinya bisa melangkah hingga babak empat besar.
"Pastinya itu salah satu turnamen Grand Slam yang paling mengesankan karena bisa mencapai babak semifinal. Bisa dibilang melewati target kami karena saat itu kami tidak diunggulkan." lanjut petenis yang kini menjadi anggota tim Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Timur itu.
Ditempat terpisah Indriatno Sutjiadi, ayah Dila mengisahkan bahwa kala itu putrinya terbang ke Melbourne, Australia, kota tempat diselenggarakannya turnamen Grand Slam Australia Terbuka yunior 2012, bersama sang Ibu, Herawati Sutisna Jahja dan pelatihnya, Hadiman.
"Kami tidak menyangka jika ganda Aldila dan Rutuja Bhosale bisa mencapai babak semifinal. Kami bangga dan senang mereka bisa melaju hingga sejauh itu dan hanya kalah dengan pasangan ganda yang akhirnya tampil sebagai juara." tutur Indriatno Sutjiadi.
Pria yang lebih akrab disapa Om Indri itu juga menceritakan bahwa saat itu Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal yang kebetulan juga tengah berada di Australia mendengar berita bila ada salah satu petenis yunior Indonesia yang berhasil menggapai babak semifinal Australia Terbuka yunior 2012. Beliau langsung menghubungi Dila lewat perantara panitia turnamen.
"Saat itu Aldila dan team dijemput oleh mobil pak Dino untuk Dinner di hotel tempat Pak Dino menginap, sempat bincang-bincang dan diskusi masalah sponsor juga yang memang sulit didapat di Indonesia." lanjut Om Indri.
Berikut adalah perjalanan Aldila Sutjiadi/Rutuja Bhosale di turnamen Grand Slam Australia Terbuka yunior 2012 yang digelar mulai 22 s/d 28 Januari 2012:
Putaran pertama vs Georgiana Ruhrig (Australia)/Ratnika Batra (India): 1-6, 6-4, 10-5
Putaran kedua vs Danielle Wagland (Australia)/Naiktha Bains (Australia): 5-7, 6-2, 10-5
Kuarter-final vs Jelena Ostapenko (Latvia)/Irina Maria Bara (Rumania): 5-7, 6-1, 10-7
Semifinal vs Gabrielle FaithAndrews (Amerika Serikat)/Taylor Townsend (Amerika Serikat): 3-6, 1-6 (arayana)
Baca juga Info Tenis Terkini lainnya, silahkan klik tautan ini
Aldila Sutjiadi Salah Satu Srikandi Tenis Indonesia Yang Pernah Berprestasi di Grand Slam Australia Terbuka |
"Ketika hendak tampil di Australia Terbuka yunior tahun 2012, saya sempat kesulitan mencari pasangan ganda karena kebanyakan sudah punya patner, saat itu saya baru mendapat patner sekitar 2-3 hari sebelum turnamen tersebut digelar." ujar Aldila Sutjiadi kepada arayanaNews, (31/01).
Dila merendah dengan mengutarakan bahwa di kejuaraan tenis bertitel "Australian Open Junior Championships" tahun 2012 itu dirinya dan Rutuja mendapatkan undian drawing yang mudah, padahal di babak delapan besar mereka berhasil mendepak Jelena Ostapenko dari Latvia yang bertandem dengan petenis Rumania, Irina Maria Bara.
Seperti kita ketahui bersama, Jelena Ostapenko beberapa tahun setelah itu atau tepatnya pada tahun 2017 berhasil menjadi kampiun tunggal putri turnamen Grand Slam Prancis Terbuka atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan Roland Garros. Sementara Irina Maria Bara juga tak kalah bagus prestasinya, terakhir petenis kelahiran 18 Maret 1995 itu masuk ke babak utama nomor ganda putri Australia Terbuka tahun ini.
"Tetapi untungnya kami mendapat draw yang lumayan baik dan bisa memanfaatkan kesempatan itu." kata Dila.
Bagi Dila, gelaran Australia Terbuka yunior 2012 merupakan salah satu turnamen Grand Slam paling berkesan baginya lantaran dirinya bisa melangkah hingga babak empat besar.
"Pastinya itu salah satu turnamen Grand Slam yang paling mengesankan karena bisa mencapai babak semifinal. Bisa dibilang melewati target kami karena saat itu kami tidak diunggulkan." lanjut petenis yang kini menjadi anggota tim Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Timur itu.
Ditempat terpisah Indriatno Sutjiadi, ayah Dila mengisahkan bahwa kala itu putrinya terbang ke Melbourne, Australia, kota tempat diselenggarakannya turnamen Grand Slam Australia Terbuka yunior 2012, bersama sang Ibu, Herawati Sutisna Jahja dan pelatihnya, Hadiman.
"Kami tidak menyangka jika ganda Aldila dan Rutuja Bhosale bisa mencapai babak semifinal. Kami bangga dan senang mereka bisa melaju hingga sejauh itu dan hanya kalah dengan pasangan ganda yang akhirnya tampil sebagai juara." tutur Indriatno Sutjiadi.
Pria yang lebih akrab disapa Om Indri itu juga menceritakan bahwa saat itu Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal yang kebetulan juga tengah berada di Australia mendengar berita bila ada salah satu petenis yunior Indonesia yang berhasil menggapai babak semifinal Australia Terbuka yunior 2012. Beliau langsung menghubungi Dila lewat perantara panitia turnamen.
"Saat itu Aldila dan team dijemput oleh mobil pak Dino untuk Dinner di hotel tempat Pak Dino menginap, sempat bincang-bincang dan diskusi masalah sponsor juga yang memang sulit didapat di Indonesia." lanjut Om Indri.
Berikut adalah perjalanan Aldila Sutjiadi/Rutuja Bhosale di turnamen Grand Slam Australia Terbuka yunior 2012 yang digelar mulai 22 s/d 28 Januari 2012:
Putaran pertama vs Georgiana Ruhrig (Australia)/Ratnika Batra (India): 1-6, 6-4, 10-5
Putaran kedua vs Danielle Wagland (Australia)/Naiktha Bains (Australia): 5-7, 6-2, 10-5
Kuarter-final vs Jelena Ostapenko (Latvia)/Irina Maria Bara (Rumania): 5-7, 6-1, 10-7
Semifinal vs Gabrielle FaithAndrews (Amerika Serikat)/Taylor Townsend (Amerika Serikat): 3-6, 1-6 (arayana)
Baca juga Info Tenis Terkini lainnya, silahkan klik tautan ini