Titik Terang Tenis Indonesia di Tahun 2019
Jakarta, 30 April 2019. Titik terang telah nampak di dunia pertenisan Indonesia 2019 ini. Hal ini disampaikan oleh August Ferry Raturandang salah satu pelaku dan pengamat tenis nasional.
"Indikasinya kuartal I telah muncul berbagai turnamen di Aceh, Sumbar, Sumsel, Kalteng, Gorontalo, Jabar, DIY. Jatim. Bahkan di minggu terakhir April dalam waktu yang sama ada turnamen di Sumatera Selatan, Kalteng, Gorontalo, DIY, Jawa Timur dan Jakarta." katanya begitu gembira melihat peningkatan turnamen tenis akhir-akhir ini.
Keberadaan turnamen yang merupakan kebutuhan atlet sudah memberikan titik terang atas kesulitan dana sebagai alasan klasik terhadap penyelenggara turnamen. Oleh August Ferry Raturandang dikatakan bahwa titik terang sudah mulai terlihat atas kesulitan menggandeng sponsor . Adanya kerjasama dengan pemerintah daerah sebagai sumber dana tersebut menunjukkan mulai terbukanya komunikasi antara Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) dengan pemerintah daerah tersebut. Selain itu penyelenggaraan turnamen bisa juga digelar oleh perorangan maupun klub-klub tenis.
"Seharusnya ini sebagai pemicu bagi daerah-daerah yang belum bergerak dengan salah satu program pembinaan didaerahnya yaitu turnamen. Kuncinya harus ada komunikasi dengan pemerintah daerah setempat." ujar August Ferry Raturandang.
Selama kuartal 1 tahun 2019 sudah terlihat meningkatnya jumlah turnamen di tanah air. Namun mayoritas turnamen tersebut adalah turnamen veteran yang diadakan oleh PELTI setempat. Sedangkan PELTI saat ini sudah tidak ada lagi bidang atau program veteran karena adanya pemisahan dan diakomodir oleh badan veteran atau yang dikenal Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (BAVETI).
August Ferry Raturandang menyayangkan adanya PELTI Daerah yang menyelenggarakan turnamen veteran, karena menurutnya PELTI daerah seharusnya lebih memprioritaskan menggelar turnamen yunior atau kelompok umum/senior yang sangat dibutuhkan oleh petenis yunior dan senior yang sedang dipersiapkan mengikuti ajang Pra PON/ PON pada bulan Agustus 2019 di Palembang. Harus ada skala prioritas dalam menjalankan program-programnya.
Oleh August Ferry Raturandang dikatakan pula agar seyogianya PELTI lebih fokus pada program-programnya sehingga tenis Indonesia bisa lebih tertata dengan baik.
"Jika kita ingin kemajuan sehingga bisa berbicara ditingkat internasional. Kami sudah haus dengan prestasi internasional" ujarnya
August Ferry Raturandang |
Keberadaan turnamen yang merupakan kebutuhan atlet sudah memberikan titik terang atas kesulitan dana sebagai alasan klasik terhadap penyelenggara turnamen. Oleh August Ferry Raturandang dikatakan bahwa titik terang sudah mulai terlihat atas kesulitan menggandeng sponsor . Adanya kerjasama dengan pemerintah daerah sebagai sumber dana tersebut menunjukkan mulai terbukanya komunikasi antara Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) dengan pemerintah daerah tersebut. Selain itu penyelenggaraan turnamen bisa juga digelar oleh perorangan maupun klub-klub tenis.
"Seharusnya ini sebagai pemicu bagi daerah-daerah yang belum bergerak dengan salah satu program pembinaan didaerahnya yaitu turnamen. Kuncinya harus ada komunikasi dengan pemerintah daerah setempat." ujar August Ferry Raturandang.
Selama kuartal 1 tahun 2019 sudah terlihat meningkatnya jumlah turnamen di tanah air. Namun mayoritas turnamen tersebut adalah turnamen veteran yang diadakan oleh PELTI setempat. Sedangkan PELTI saat ini sudah tidak ada lagi bidang atau program veteran karena adanya pemisahan dan diakomodir oleh badan veteran atau yang dikenal Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (BAVETI).
August Ferry Raturandang menyayangkan adanya PELTI Daerah yang menyelenggarakan turnamen veteran, karena menurutnya PELTI daerah seharusnya lebih memprioritaskan menggelar turnamen yunior atau kelompok umum/senior yang sangat dibutuhkan oleh petenis yunior dan senior yang sedang dipersiapkan mengikuti ajang Pra PON/ PON pada bulan Agustus 2019 di Palembang. Harus ada skala prioritas dalam menjalankan program-programnya.
Oleh August Ferry Raturandang dikatakan pula agar seyogianya PELTI lebih fokus pada program-programnya sehingga tenis Indonesia bisa lebih tertata dengan baik.
"Jika kita ingin kemajuan sehingga bisa berbicara ditingkat internasional. Kami sudah haus dengan prestasi internasional" ujarnya