Kejurnas RemajaTenis Bakal Kembali Bergulir di Bulan April 2019
Jakarta, 1 April 2019. Sampai saat ini masih banyak orangtua maupun pelatih yang belum familiar dengan ketentuan-ketentuan turnamen nasional maupun internasional. Terutama minimnya pengetahuan oleh atlet yunior. Hal ini bisa ditemukan pada turnamen nasional khususnya yunior. Demikian menurut August Ferry Raturandang salah satu pelaku tenis yang super active.
Hal diatas mengakibatkan RemajaTenis menghadapi banyak tantangan dalam membangun pertenisan nasional untuk jadi lebih efisien dan ramah peraturan-peraturan tenis ditengah-tengah kebingungan terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh induk organisasi tenis di Indonesia.
Dibutuhkan waktu untuk sosialisasi peraturan yang sudah lama hanya beda penerapannya yaitu ketentuan yang mewajibkan peserta TDP Nasional memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) PELTI dengan membayar iuran sebesar Rp 250.000. Sedangkan ketentuan lain yang lebih penting adalah tata cara mengikuti kejuaraan tenis dan code of conduct yang juga wajib diketahuinya. Banyak pelatih apalagi orangtua dan putra-putrinya tidak mengetahuinya. Salah satu contoh yaitu pakaian ada aturan besaran bentuk sponsor baik sponsor pabrik pakaian maupun sponsor lainnya yang sering tertera cukup memukau mata.
Untuk lebih mengenal ketentuan yang wajib diketahui dan dijalani bagi setiap petenis Indonesia maka August Ferry Raturandang atau yang biasa dipanggil AFR, sudah mempersiapkan agenda kegiatan di bulan April 2019, yaitu pada tanggal 12-14 April 2019 digelar kejurnas RemajaTenis Jakarta-80 di lapangan tenis Marinir Cilandak Jakart, kemudian dilanjutkan tanggal 19-21 April 2019 dihelat kejurnas RemajaTenis Sumsel ke 19 di lapangan tenis Pemkot, Palembang.
Di kedua kejuaraan tenis yunior tersebut akan dipertandingkan beberapa kelompok umur (KU) yaitu KU 8 tahun, KU 10 tahun, KU 12 tahun, KU 14 tahun, KU 16 tahun dan KU 18 tahun.
Kehadiran RemajaTenis mulai menyemarakkan pertenisan nasional sejak 2009, hingga saat ini sudah merambah ke 22 provinsi di Indonesia yaitu Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Lampung, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulut, Sulteng, Sulsel, Papua, NTB, Jatim, Jateng, DIY, Jabar, Banten dan DKI Jakarta.
"RemajaTenis merupakan konsep a low cost tournament. Lahirnya karena untuk mengatasi kendala-kendala TDP selama ini yaitu sulit sponsor dan kesulitan mendapatkan dispensasi sekolah." kata opa AFR.
PELTI sendiri tidak menduga keberadaan RemajaTenis dari tahun ke tahun cukup besar. "Tahun 2018, RemajaTenis ada 24 turnamen, dan ini perlu diapresiate oleh PELTI." ujar Drs. Johannes Susanto Kabid Hubungan Daerah PP PELTI mengomentari kehadiran RemajaTenis.
Dikatakan pula dalam Munas PELTI 2012 di Manado, RemajaTenis termasuk salah satu TDP yang menerima penghargaan dari Ketua Umum PP PELTI periode 2002-2012, Martina Widjaja.
"Doakan saja tahun ini RemajaTenis bisa digelar di Bali dan Bengkulu sebagai provinsi yang belum pernah menggelar TDP RemajaTenis." imbuh Opa AFR.
August Ferry Raturandang |
Dibutuhkan waktu untuk sosialisasi peraturan yang sudah lama hanya beda penerapannya yaitu ketentuan yang mewajibkan peserta TDP Nasional memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) PELTI dengan membayar iuran sebesar Rp 250.000. Sedangkan ketentuan lain yang lebih penting adalah tata cara mengikuti kejuaraan tenis dan code of conduct yang juga wajib diketahuinya. Banyak pelatih apalagi orangtua dan putra-putrinya tidak mengetahuinya. Salah satu contoh yaitu pakaian ada aturan besaran bentuk sponsor baik sponsor pabrik pakaian maupun sponsor lainnya yang sering tertera cukup memukau mata.
Untuk lebih mengenal ketentuan yang wajib diketahui dan dijalani bagi setiap petenis Indonesia maka August Ferry Raturandang atau yang biasa dipanggil AFR, sudah mempersiapkan agenda kegiatan di bulan April 2019, yaitu pada tanggal 12-14 April 2019 digelar kejurnas RemajaTenis Jakarta-80 di lapangan tenis Marinir Cilandak Jakart, kemudian dilanjutkan tanggal 19-21 April 2019 dihelat kejurnas RemajaTenis Sumsel ke 19 di lapangan tenis Pemkot, Palembang.
Di kedua kejuaraan tenis yunior tersebut akan dipertandingkan beberapa kelompok umur (KU) yaitu KU 8 tahun, KU 10 tahun, KU 12 tahun, KU 14 tahun, KU 16 tahun dan KU 18 tahun.
Kehadiran RemajaTenis mulai menyemarakkan pertenisan nasional sejak 2009, hingga saat ini sudah merambah ke 22 provinsi di Indonesia yaitu Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Lampung, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulut, Sulteng, Sulsel, Papua, NTB, Jatim, Jateng, DIY, Jabar, Banten dan DKI Jakarta.
"RemajaTenis merupakan konsep a low cost tournament. Lahirnya karena untuk mengatasi kendala-kendala TDP selama ini yaitu sulit sponsor dan kesulitan mendapatkan dispensasi sekolah." kata opa AFR.
PELTI sendiri tidak menduga keberadaan RemajaTenis dari tahun ke tahun cukup besar. "Tahun 2018, RemajaTenis ada 24 turnamen, dan ini perlu diapresiate oleh PELTI." ujar Drs. Johannes Susanto Kabid Hubungan Daerah PP PELTI mengomentari kehadiran RemajaTenis.
Dikatakan pula dalam Munas PELTI 2012 di Manado, RemajaTenis termasuk salah satu TDP yang menerima penghargaan dari Ketua Umum PP PELTI periode 2002-2012, Martina Widjaja.
"Doakan saja tahun ini RemajaTenis bisa digelar di Bali dan Bengkulu sebagai provinsi yang belum pernah menggelar TDP RemajaTenis." imbuh Opa AFR.