Tanggapi Hasil Piala Fed Yunior, Deddy Tedjamukti: Kualitas Lapis 2 Junior Indonesia Mesti Ditingkatkan
Tim nasional tenis putri yunior Indonesia yang berlaga diajang kejuaraan tenis beregu putri dunia "Piala Fed Yunior 2019 - Final Kualifikasi zona Asia Oseania" yang berlangsung di Bangkok, Thailand, akhirnya harus puas menempati peringkat 14 dari 16 negara peserta.
Hasil ini tentu saja sangat kontras bila dibandingkan dengan pencapaian skuad Garuda yunior diajang yang sama tahun lalu. Di edisi tahun 2018, tim Merah Putih muda yang beranggotakan Priska Madelyn Nugroho, Janice Tjen dan Nadya Dhaneswara, berhasil menempati ranking 8 besar dunia.
Nampak sekali bila tenis putri yunior Indonesia saat ini masih terlalu bergantung pada sosok Priska Madelyn Nugroho dan Janice Tjen. Gap antara petenis putri yunior Indonesia lapis pertama dan kedua cukup jauh. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh salah satu pelatih tenis terbaik di Indonesia, Deddy Tedjamukti.
"Lapis dua junior Indonesia saat ini mesti ditingkatkan kualitasnya." kata Deddy Tedjamukti kepada arayanaNews, Minggu (21 April 2019).
Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Sub Bidang Pembinaan Senior Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) itu menambahkan bahwa para petenis yunior Indonesia harus berlatih lebih keras lagi.
"Para petenis junior kita mesti belajar memukul bola lagi daripada mengirim bola balik, set up point bukan menunggu lawan mati." ujar Deddy Tedjamukti.
Pernyataan Deddy Tedjamukti merujuk pada performa Niken Ferlyana Kusumaningtyas dan kawan-kawan usai mengikuti kejuaraan Piala Fed Yunior 2019 di Bangkok.
Gap Petenis Putri Yunior Indonesia Lapis Pertama dan Kedua
Dari pengamatan arayanaNews dengan mengacu pada data ranking dunia petenis putri yunior Indonesia saat ini, memang nampak ada jarak yang cukup lebar antara petenis putri yunior Indonesia lapis pertama dan kedua.
Berdasarkan data ranking yang dikeluarkan oleh International Tennis Federation (ITF) pada 15 April 2019, Priska Madelyn Nugroho bertengger di peringkat 52, disusul kemudian oleh Janice Tjen di posisi 167. Sementara dua anggota tim piala Fed yunior Indonesia, Jessica Christa Wirahadipoernomo dan Niken Ferlyana Kusumaningtyas, rankingnya masih berada jauh dibawah Priska dan Janice. Jessica Christa nangkring di posisi 813, sedangkan Niken Ferlyana malah berada diluar jajaran 1000 besar dunia, tepatnya Niken ada di posisi ke 1281.
Lebih miris lagi bila kita berbicara lapis ketiga. Dari data ranking ITF tersebut, tak satupun petenis putri yunior Indonesia kelahiran tahun 2004 keatas yang namanya tercantum dalam daftar. Padahal para petenis putri yunior kelahiran 2004 keatas dari negara-negara Asia Tenggara lainnya sudah banyak yang memiliki peringkat ITF.
Berikut adalah daftar nama petenis putri yunior kelahiran 2004 keatas asal negara-negara Asia Tenggara yang memiliki peringkat dunia yunior:
Negara Nama Lahir Ranking
Malaysia Lim Lim Zan Ning 2005 2175
Malaysia Tng En Lydia Liong 2004 2488
Thailand Lanlana Tararudee 2004 344
Thailand Salakthip Ounmuang 2005 1176
Thailand Sophie Steinke 2004 1784
Thailand Vichitraporn Vimuktananda 2005 1798
Thailand Kittika Aeb Iem 2004 2488
Filipina Alexandra Eala 2005 128
Filipina Ma Carmencita Isabela Carlos 2004 1509
Singapura Michelle Yeo 2005 2620
Ini tentu pekerjaan rumah yang tak mudah. Saatnya bagi kita semua, pengurus PELTI, pelatih, orang tua, atlet dan semua pihak yang berkaitan, untuk saling bahu membahu dan bergandengan tangan berusaha meningkatkan kualitas atlet tenis yunior Indonesia agar dapat kembali bersaing di kancah internasional.
Tahun 2020 yang akan datang, Priska Madelyn Nugroho tak bisa lagi membela tim piala Fed yunior Indonesia karena faktor usia. Saatnya bagi para petenis yunior Indonesia lapis kedua dan ketiga untuk unjuk kebolehan. Waktunya bagi petenis-petenis belia kelahiran 2004 keatas untuk berkiprah. Masih ada kesempatan 12 bulan untuk mempersiapkan diri. Waktu yang sangat singkat.
Ayo Indonesia... Kita Bisa!
arayana - Pengamat tenis nasional
Deddy Tedjamukti (berkaca mata) dan tim piala Fed yunior Indonesia 2019 |
Nampak sekali bila tenis putri yunior Indonesia saat ini masih terlalu bergantung pada sosok Priska Madelyn Nugroho dan Janice Tjen. Gap antara petenis putri yunior Indonesia lapis pertama dan kedua cukup jauh. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh salah satu pelatih tenis terbaik di Indonesia, Deddy Tedjamukti.
"Lapis dua junior Indonesia saat ini mesti ditingkatkan kualitasnya." kata Deddy Tedjamukti kepada arayanaNews, Minggu (21 April 2019).
Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Sub Bidang Pembinaan Senior Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) itu menambahkan bahwa para petenis yunior Indonesia harus berlatih lebih keras lagi.
"Para petenis junior kita mesti belajar memukul bola lagi daripada mengirim bola balik, set up point bukan menunggu lawan mati." ujar Deddy Tedjamukti.
Pernyataan Deddy Tedjamukti merujuk pada performa Niken Ferlyana Kusumaningtyas dan kawan-kawan usai mengikuti kejuaraan Piala Fed Yunior 2019 di Bangkok.
Gap Petenis Putri Yunior Indonesia Lapis Pertama dan Kedua
Dari pengamatan arayanaNews dengan mengacu pada data ranking dunia petenis putri yunior Indonesia saat ini, memang nampak ada jarak yang cukup lebar antara petenis putri yunior Indonesia lapis pertama dan kedua.
Berdasarkan data ranking yang dikeluarkan oleh International Tennis Federation (ITF) pada 15 April 2019, Priska Madelyn Nugroho bertengger di peringkat 52, disusul kemudian oleh Janice Tjen di posisi 167. Sementara dua anggota tim piala Fed yunior Indonesia, Jessica Christa Wirahadipoernomo dan Niken Ferlyana Kusumaningtyas, rankingnya masih berada jauh dibawah Priska dan Janice. Jessica Christa nangkring di posisi 813, sedangkan Niken Ferlyana malah berada diluar jajaran 1000 besar dunia, tepatnya Niken ada di posisi ke 1281.
Lebih miris lagi bila kita berbicara lapis ketiga. Dari data ranking ITF tersebut, tak satupun petenis putri yunior Indonesia kelahiran tahun 2004 keatas yang namanya tercantum dalam daftar. Padahal para petenis putri yunior kelahiran 2004 keatas dari negara-negara Asia Tenggara lainnya sudah banyak yang memiliki peringkat ITF.
Berikut adalah daftar nama petenis putri yunior kelahiran 2004 keatas asal negara-negara Asia Tenggara yang memiliki peringkat dunia yunior:
Negara Nama Lahir Ranking
Malaysia Lim Lim Zan Ning 2005 2175
Malaysia Tng En Lydia Liong 2004 2488
Thailand Lanlana Tararudee 2004 344
Thailand Salakthip Ounmuang 2005 1176
Thailand Sophie Steinke 2004 1784
Thailand Vichitraporn Vimuktananda 2005 1798
Thailand Kittika Aeb Iem 2004 2488
Filipina Alexandra Eala 2005 128
Filipina Ma Carmencita Isabela Carlos 2004 1509
Singapura Michelle Yeo 2005 2620
Ini tentu pekerjaan rumah yang tak mudah. Saatnya bagi kita semua, pengurus PELTI, pelatih, orang tua, atlet dan semua pihak yang berkaitan, untuk saling bahu membahu dan bergandengan tangan berusaha meningkatkan kualitas atlet tenis yunior Indonesia agar dapat kembali bersaing di kancah internasional.
Tahun 2020 yang akan datang, Priska Madelyn Nugroho tak bisa lagi membela tim piala Fed yunior Indonesia karena faktor usia. Saatnya bagi para petenis yunior Indonesia lapis kedua dan ketiga untuk unjuk kebolehan. Waktunya bagi petenis-petenis belia kelahiran 2004 keatas untuk berkiprah. Masih ada kesempatan 12 bulan untuk mempersiapkan diri. Waktu yang sangat singkat.
Ayo Indonesia... Kita Bisa!
arayana - Pengamat tenis nasional