Kisah Samuel L. Simon Dan Yustedjo Tarik Torehkan Prestasi Pada Turnamen ITF Senior Di Jerman (Bagian 3)
Di babak quarter final, Yustedjo melawan unggulan ke 3 dan menang
6-1 dan 6-1, di babak quarter final beliau mengalahkan unggulan pertama dengan
angka 6-1, dan 6-2. Unggulan pertama memang bagus pukulan forehand dan
backhand-nya sangat keras, akan tetapi Yustedjo memang berbeda kelas.
Bersama Dr Edhi di bandara Stuttgart |
Di babak semifinal beliau menang W.O, kemudian di final
mengalahkan unggulan ke 2 (yg mengalahkan saya di quarter final 3-6, 2-6) dengan
angka 6-1, 6-1. Lawan dibuat pusing sampai salah hitung dan mau cepat-cepat
selesai.
Di Hannover ada ganda pria 3 pasang jadi kita main round robin. Di pertandingan pertama
kami menang 6-3 dan 6-1 kemudian pada pertandingan ke 2 kami menang 6-2, 6-0
dan menjai juara.
Saya di Hannover main tunggal dan menang setelah bermain 2 1/2 jam
dengan angka 3-6, 6-2 dan 6-3. Di penghujung set pertama baru saya menyadari
bagaimana harusnya main tunggal, makanya bisa menang di 2 set berikutnya.
Maklum saya sudah tidak main tunggal selama 2 tahun. Selain itu kami di Jakarta
jarang yang berlatih tunggal dan itu menjadi handicap saat ikut pertandingan tunggal.
Ketika hendak masuk lapangan sudah bertanya-tanya pada diri sendiri apakah kuat
bermain 2 set. Itu pastinya sudah melemahkan mental kita.
Di babak selanjutnya saya kalah melawan unggulan ke 2, 3-6, dan 2-6,
padahal semangat sudah tinggi, tetapi memang lawan lebih bagus dari saya.
Final Ganda di Hannover |
Begitu pertandingan usai, kami langsung menuju ke teman saya lagi di
dekat Frankfurt yang berjarak 330 km, dapat kami tempuh dalam waktu 3 1/2 jam
nonstop yang dikemudikan oleh Dr. Edhi.
Setibanya di Wehrheim, kami masih meminta diantar untuk makan malam. Kemudian kami jalan-jalan
ke kota Frankfurt naik kereta dan paginya menyempatkan diri menemui teman para
dokter dari RSPAD yang baru tiba pagi pukul
6.20 dari Jakarta yang akan mengikuti training cell culture untuk pengobatan
kanker di Duderstadt (265 km dari Frankfurt) selama 2 minggu. Perlu ditambahkan
bahwa cell cure ini sudah ada di
RSPAD dan saya sudah mengenal para dokter tersebut di RSPAD.
Saat saya menuliskan cerita ini, kami masih berada di rumah teman
dan bersiap-siap untuk pulang ke Jakarta pada malam harinya.
Demikian cerita perjalanan kami di Eropa.
Salam olahraga
Dr Samuel L. Simon SpKK
Dermatovenereologist
@drslsimonspkk