Deddy Prasetyo Angkat Bicara Soal Pemilihan Pemain Untuk Asian Games
Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP PELTI) telah menetapkan 10 nama petenis yang bakal
mereka usung pada perhelatan olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018.
Dari deretan nama yang dipanggil, selain ada beberapa petenis yang telah menjadi langganan membela Indonesia di berbagai kejuaraan internasional seperti Sea Games, Piala Davis, Piala Fed dan sebagainya, ada juga nama-nama baru yang merupakan debutan di tim nasional Indonesia.
Apa latarbelakang dan menjadi pertimbangan dalam
pemilihan pasukan merah putih untuk Asian Games? Apa sebenarnya sasaran yang
hendak dicapai serta berapa target medali yang dibidik? Terkait hal tersebut,
berikut adalah penuturan gamblang Deddy Prasetyo sang arsitek skuad Indonesia.
Dari deretan nama yang dipanggil, selain ada beberapa petenis yang telah menjadi langganan membela Indonesia di berbagai kejuaraan internasional seperti Sea Games, Piala Davis, Piala Fed dan sebagainya, ada juga nama-nama baru yang merupakan debutan di tim nasional Indonesia.
Deddy Prasetyo foto doc arayana |
"Kalau kita pasang sasaran harus realistis,
sampai saat ini kita belum tahu siapa saja pemain asing yang akan datang, jadi
bagaimana mau pasang sasaran...?" tulis Deddy Prasetyo diawal obrolan kami
melalui pesan singkat (8/6).
"Pemain kita.., hanya Christo (Christopher Benjamin Rungkat) yang punya ATP
ranking (Double) sekelas Asian Games/seratusan, kedua Justin Barki/ empat
ratusan, pemain putra yang lain belum punya ranking yang bisa diandalkan.
Chance hanya bisa kita curi kalau pemain-pemain top asing tidak datang karena
ikut qualifikasi US Open." sambung Deddy Prasetyo atau yang sering disapa
Om DP tersebut.
"Pemain lapis ke 2 mereka juga punya ranking
yang lebih bagus dari pemain-pemain kita, walaupun itu bukan jaminan. Di putri,
pemain kita yang terbaik Aldila, ranking tujuh ratusan, kalau pemain yang
datang (rankingnya) antara 200-300an.., ya susah kita mau pasang target."
imbuh Deddy Prasetyo yang juga menjabat wakil ketua bidang pembinaan PP PELTI.
“'Kemungkinan', kita bisa curi medali di ganda
campuran melalui Christo/Aldila.
Ingat : Tenis adalah olahraga yang susah diprediksi,
dalam segala hal, karena faktor probability-nya yang tinggi /kompleks
sekali." lanjut om DP.
"Kalau kita suka berpatokkan bahwa juara tahun
lalu punya prioritas juara lagi atau punya potensi menang, coba lihat Ostapenko
yang juara France open tahun lalu, tahun
ini dia sudah tersingkir dibabak awal. Demikian juga Djokovic yang dikalahkan
oleh pemain yang tidak terkenal dengan peringkat 56 ATP." sambung Deddy
lebih lanjut.
"Tentu pemain-pemain yang bikin kejutan
tersebut punya persiapan yang memadai, yaitu bertanding dikelas yang hampir
sama dengan event terakhir yang mereka ikuti.
Kemenangan dalam suatu peperangan akan ditentukan
seberapa bagus persiapan kita dan seberapa cerdik dan militan kita bertarung
dalam peperangan tersebut." imbuh om DP, yang ditiap obrolan bersamanya
selalu terselip ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat tersebut.
"Kita hanya bisa berusaha sebaik mungkin,
segala sesuatunya nanti (hasil), Tuhan yang menentukan. 'Man proposes, but God
disposes'" ujar Deddy Prasetyo secara bijak sebelum mengakhiri obrolannya
bersama kami.
Semoga skuad merah putih yang kali ini ditukangi
oleh para pakar tenis terbaik di negeri ini bakal bisa menorehkan prestasi
gemilang sesuai harapan semua pecinta tenis di tanah air, namun seperti yang
Deddy Prasetyo katakan diatas, "Kita hanya bisa berusaha sebaik mungkin,
segala sesuatunya nanti (hasil), Tuhan yang menentukan. 'Man proposes, but God
disposes'"
Baca Juga Artikel Menarik
Lainnya:
Program Deddy Prasetyo Menuju Tahun Prestasi Tenis Indonesia