Pentingnya Science Tenis Untuk Atlet Yunior
Pemain tenis yunior yang berbakat bila tanpa
bimbingan pelatih yang mumpuni biasanya hanya akan mampu berprestasi hingga
ditingkat kelompok umur saja. Mengapa
bisa demikian?
Secara ringkas, Deddy Prasetyo, salah satu pelatih tenis terbaik di Indonesia yang juga Wakil Ketua Bidang Pembinaan PP PELTI, memberikan penjelasan sebagai berikut:
Pertumbuhan Otak (pusat system saraf) atau Central
Nervous System yang mengatur tentang gerak tubuh manusia (motoric ability),
berhenti pada saat anak berusia 14 tahun. Oleh sebab itu pada usia sebelum 14 tahun atlet
yunior harus diajarkan gerak yang efficient (Biomechanical sound) dan serba
bisa (Versatile). Jadi semenjak dini atlet
tenis yunior selayaknya sudah mendapatkan bimbingan pelatihan yang bermutu.
Bila sebelum usia 14 tahun atlet yunior tidak mendapat
latihan yang berkualitas, maka setelah itu atlet yunior tersebut akan sulit berkembang untuk berprestasi
ke jenjang yang lebih tinggi.
Untuk mendapatkan informasi serta penjelasan lebih mendalam terkait hal ini, ada baiknya bila para pelatih, orang tua atlet maupun atlet tenis untuk mengikuti Coaches Workshop yang diadakan oleh DETEC.
Final Liga Champions: Real Madrid Vs Liverpool
Christopher Rungkat Juara Busan Open Challenger 2018 Dan Masuk 100 Besar Dunia !
Rafael Nadal Raih Gelar Juara Italia Terbuka 2018
Rafael Nadal Vs Alexander Zverev Di Final Italia Terbuka 2018
Christopher Rungkat Juara Busan Open Challenger 2018 Dan Masuk 100 Besar Dunia !
Rafael Nadal Raih Gelar Juara Italia Terbuka 2018
Rafael Nadal Vs Alexander Zverev Di Final Italia Terbuka 2018