Joleta Budiman Dan Fitriana Sabrina Masuk Timnas Indonesia
Jakarta, 23 Mei 2018. Joleta Budiman, petenis muda asal Bandung berhasil lolos seleksi tim nasional Asian
Games 2018 yang digelar di lapangan tenis hotel Sultan Jakarta.
"Begitu banyak talenta petenis yunior yang belum sepenuhnya terangkat akibat goals nya sangat menghambat prestasi sendiri. Joleta Budiman adalah salah satu atlet tenis putri yang bertalenta dan mendapatkan pembinaan yang cukup bagus." kata August Ferry Raturandang, pengamat tenis nasional yang kerap mengadakan kejuaraan tenis yunior berlabel RemajaTenis tersebut (23/5).
"Dan sudah waktunya bagi Joleta yang awalnya terhambat dengan jadwal ujian sekolah sehingga tiba saatnya mulai konsentrasi ikuti kejuaraan senior." imbuh August Ferry Raturandang yang telah mengamati potensi Joleta sejak yunior.
Joleta Budiman |
6 atlet tenis putri diundang mengikuti seleksi tim nasional, mereka adalah, Joleta Budiman, si kembar Fitriana Sabrina dan Fitriani Sabatini, Janice Tjen, Fadona Titalyana dan Priska Madelyn Nugroho. Akan tetapi Priska Madelyn Nugroho berhalangan hadir karena sedang berada di luar
negeri.
Awalnya kehadiran Joleta Budiman hanya
dipandang sebelah mata, namun setelah keberhasilan Joleta yang lahir di Bandung 20
Januari 2000, sebagai juara tunggal putri turnamen nasional KTAU di Semarang
beberapa hari lalu, membuka mata PP Pelti untuk dilakukan seleksi tim nasional
Asian Games 2018.
Perjalanan prestasi Joleta yang merupakan salah satu atlet berkomitmen tinggi untuk mengejar prestasi dengan go
international tersebut akhirnya membawa hasil gemilang dengan masuk tim nasional yang dipersiapkan untuk
Asian Games 2018 di Palembang.
Pada Senin, 21 Mei 2018, lawan
pertama Joleta Budiman adalah Fitriana Sabrina, pada laga perdana tersebut Joleta berhasil menang dengan skor 3-6, 7-6 dan 7-5. Berikutnya Joleta kembali meraih kemenangan dengan mengalahkan
Janice Tjen 6-4 dan 6-3.
Di hari kedua, Selasa 22 Mei, Joleta Budiman menang atas Fitriani Sabatini dengan skor 6-4, 5-7 dan 6-3.
Tak terkalahkan hingga hari ke dua pelaksanaan seleknas, tidak lantas membuat Joleta berpuas diri. Joleta yang tengah on fire, tetap tampil konsisten all out hingga laga pamungkas di hari terakhir, Rabu, 23 Mei, dengan mengalahkan Fadona Titalyana 6-4 dan 6-0.
Mengomentari hasil seleksi
tersebut, Joleta menyatakan kegembiraannya bisa
masuk tim nasional.
"Saya benar tidak
ada pikiran untuk ikut Asian Games sebelumnya, namun ketika saya mulai pertama
kali bertanding di Semarang dan juara, saya langsung di kontak seminggu sebelum
seleksi ini untuk diseleksi." ujar Joleta di lapangan tenis hotel Sultan, Senayan, Jakarta.
Joleta menyadari bahwa banyak keuntungan bagi dirinya bisa masuk tim nasional karena bisa belajar dari para seniornya.
Joleta Budiman yang merupakan putri dari pasangan Dewi dan
David Budiman ini merupakan salah satu contoh talenta tenis putri yang mulai
naik daun dikancah pertenisan nasional.
"Begitu banyak talenta petenis yunior yang belum sepenuhnya terangkat akibat goals nya sangat menghambat prestasi sendiri. Joleta Budiman adalah salah satu atlet tenis putri yang bertalenta dan mendapatkan pembinaan yang cukup bagus." kata August Ferry Raturandang, pengamat tenis nasional yang kerap mengadakan kejuaraan tenis yunior berlabel RemajaTenis tersebut (23/5).
"Dan sudah waktunya bagi Joleta yang awalnya terhambat dengan jadwal ujian sekolah sehingga tiba saatnya mulai konsentrasi ikuti kejuaraan senior." imbuh August Ferry Raturandang yang telah mengamati potensi Joleta sejak yunior.
Kebijakan evaluasi setiap bulan bagi petenis pelatnas sudah waktunya dilakukan secara konsisten
oleh PP Pelti agar tenis tetap kondusif. Dan dengan berbagai program pembinaan yang tengah dijalankan oleh PP Pelti, semoga kedepannya akan terlahir petenis-petenis unggul yang dapat berprestasi tidak hanya di kancah nasional namun hingga internasiona. (aryaarayana)