PEMBINAAN TENIS USIA MUDA : Butuh Pelatihan Dan Turnamen.
Petenis usia muda Indonesia memiliki potensi untuk
menjadi petenis professional. Untuk mewujudkannya maka petenis muda usia ini
perlu menambah pelatihannya dan ikut serta turnamen turnamen.
Hal ini diungkapkan oleh August Ferry Raturandang pengamat tenis setelah melihat langsung Kejurnas RemajaTenis Blora-5 yang berlangsung dikota Blora tanggal 23-25 Maret 2018.
Hal ini diungkapkan oleh August Ferry Raturandang pengamat tenis setelah melihat langsung Kejurnas RemajaTenis Blora-5 yang berlangsung dikota Blora tanggal 23-25 Maret 2018.
Pelatihan dasar yang kuat membuat petenis lebih
mudah berkembang. Dari kejurnas RemajaTenis Blora-5 terlihat kota Blora dan
Kudus dikenal sebagai sumber atlet potensial selama ini masih tetap eksis
sebagai sumber atlet atlet nasional. Ditambah dengan dukungan Pengcab Pelti
menambah gairah pertenisan dikedua kabupaten tersebut. Hal ini diakui oleh
August Ferry Raturandang yang selama ini aktip gerakkan pembinaan petenis usia
muda kedaerah daerah dengan turnamen RemajaTenis.
Salah satu klub peserta Kejuaran Tenis Nasional Remaja Tenis Blora |
Khususnya dikelompok 10 tahun dan 12 tahun sebagai modal dasar pembinaan yang harus
berjenjang. Oleh karena itu akan digagas agar potensi petenis "
pantura" di Jawa Tengah bisa digali terus melalui kegiatan pelatihan dan
diimbangi turnamen.
Meski berpotensi, petenis muda tersebut masih banyak
kekurangannya yaitu salah satunya mental bertanding. Disamping fisik atlet
tenis harus dikembangkan dengan menambah pengetahuan masalah gizi bagi
orangtua, pelatih maupun atletnya. Hal ini akibat dari minimnya pelatihan dan
ikut serta turnamen turnamen nasional dan internasional.
Selain itu Jawa Tengah yang memiliki atlet tenis
yunior terbanyak dibanding daerah daerah lainnya, sehingga sudah seharusnya
kinerja induk organisasi tenis di Jawa Tengah mendapatkan prioritas utama bagi
pemangku kebijakan.
Memang pembinaan tenis adalah suatu proses yang
panjang butuh waktu yang lama sehingga jika tidak mulai dibenahi sekarang maka
ketertinggalan tenis Indonesia akan makin besar.
Ini sebagai masukan bagi induk organisasi tenis di
Indonesia baik tingkat cabang, daerah maupun pusat.
Pentingnya pemetaan sentra sentra pertenisan
disetiap propinsi yang dilengkapi sarana sarana untuk pembinaan tenis.
Peranan induk organisasi sebagai fasilitator,
regulator , motivator agar bisa meningkatkan kinerja organisasi tenis di
tingkat provinsi maupun cabang. Intinya adalah alur komunikasi dari Pusat
sampai ke Cabang harus bisa lebih baik untuk menunjang seluruh program2 tenis
yang telah dirancang dengan baik.
Kesempatan terbuka diawal tahun kepengurusan PP
Pelti era 2017-2022 membuat gebrakan
gebrakan baru dengan peningkatan turnamen seharusnya diimbangi pula semaraknya
pelatihan pelatihan khususnya SDM tenis yang real dan mudah terjangkau sesuai
jenjangnya.
Baca Juga:
Tim Kota Kediri Siap Ukir Prestasi Pada Kejuaraan Tenis DISPORA JATIM 2018
Kejuaraan Nasional Tenis Piala PELTI - KTAU 2018
ITF Women Circuit 15K Nanjing: Luar Biasa Aldila Sutjiadi Kalahkan Unggulan Ke 6
ITF Women Circuit 15K Nanjing: Aldila Sutjiadi Habisi Sheng Yuqi Dengan Kemenangan Telak
ITF Women Circuit 15K Nanjing: Hasil Final Kualifikasi Petenis Indonesia
ITF Women Circuit 15K Nanjing: Luar Biasa Aldila Sutjiadi Kalahkan Unggulan Ke 6
ITF Women Circuit 15K Nanjing: Aldila Sutjiadi Habisi Sheng Yuqi Dengan Kemenangan Telak
ITF Women Circuit 15K Nanjing: Hasil Final Kualifikasi Petenis Indonesia