Konsentrasi Dan Fokus Untuk Atlet Tenis Yunior
Memahami konsentrasi dan fokus yang harus dimiliki oleh atlet tenis yunior.
Konsentrasi.
Berlatih dengan beberapa aspek seperti 1- Keterampilan Koordinasi. 2-Pergerakan kaki. 3- teknik/BIOMEC merupakan 3 hal yang harus dikuasai dengan baik oleh atlet yang akan dijadikan sebagai bahan pembekalan kemampuannya untuk bekompetisi.
Ketika program berlangsung, pelatih yang memberikan keterangan akan maksud latihan dan tujuan keberhasilannya, maka pada saat itulah atlet harus mampu memusatkan perhatiannya dan pikirannya (konsentrasi) agar tidak ada yang terlewatkan bahan keterangan/contoh dari seorang pelatih. Selanjutnya konsentrasi di lanjutkan dengan memusatkan pikiran, tenaga perasaan kekuatan dalam berlatih sehingga atlet dapat mengoreksi yang sedang dijalani sesuai tujuan keberhasilannya.
Beberapa yang melalaikan konsentrasi saat latihan:
- Tidur terlalu larut malam
- Bangun terlalu siang
- Sarapan asal dan ala kadarnya
- Tidak membawa bekal persiapan air minum yang cukup
- Menjadikan latihan sebagai suatu kewajiban bukan sebagai kebutuhan.
- Ngobrol dan bercanda dengan teman saat latihan
- Bermain Handphone saat latihan
- Kurang respek pada pelatih!
Fokus.
Melatih ball control untuk situasi bermain adalah sangat penting. Ketika atlet fokus yang selalu dikatakan fokus pada bola, maka dengan berlatih sesuai game situation, fokus menjadi lebih berarti karena terdapat dimensi pada Ball, Net, Line, and Opponent. Kemampuan fokus melihat bola dan net akan dapat menjadikan pukulan konsisten, tapi terbatas pada konsisten saja. Dengan berlatih fokus yang disesuaikan ke dalam game situasi maka pukulan sesuai dan tepat sasaran/akurat dan fungsi.
Berlatih fokus dalam 5 games situasi maka akan terbangun "coordination (komposisi) games": coordination skill, Movemement cycle in tennis-Agility- BIOMEC etc.
Beberapa yang menyebabkan atlet tenis yunior gagal fokus saat latihan dan bertanding:
- Grip dan footwork belum sesuai pada contact point.
- Body/Tennis Mechanics belum dikuasai dan belum berirama.
- Respon time tidak tergali sesuai manfaatnya.
- Contact point terjadi sebelum menentukan sudut kontaknya.
- Pandangan mata atlet yang terlalu awal meninggalkan bola.
- Terganggu pikiran yang sekedar memukul bola dengan kuat tapi tidak mengirim bola dengan kekuatan dari teknik.
- Terlambatnya persiapan teknik (momentum) dan terlambat menentukan arah akurasi pukulan.
- Belum adanya pendulum/gravitasi pada backswing- forewardswing (pause and zero momentum).
- Followthrough yang masih mengandalkan tangan/liar (bukan dari hasil kekuatan dorongan kaki belakang dan pivot kaki depan serta belum dari pinggul-bahu yang berputar) alias belum mulus.
- Atau karena adanya unsur teknik yang belum dikuasai dan juga adanya faktor non teknis yang belum terlatih. Contohnya yang menyebabkan pemain cepat lelah fisik-lelah mental.
- Dan sebagainya....
Selanjutnya akan nampak pada hal apa-apa saja yang sudah benar dan yang masih perlu di tingkatkan.
Penerapan fokus pada saat bertanding adalah sesuai kebiasaannya dalam berlatih dan bertandinglah seperti berlatih.
Konsentrasi dalam bermain adalah menerapkan gaya/tipe bermainnya dan menyesuaikan situasinya.
Jika atlet bertanding sambil bertujuan melihat pencapaian sasaran keberhasilan jangka menengahnya, selayaknya konsentrasi dan fokusnya akan menggiring penampilan terbaiknya.
Coach Ahmadi Imang